Wednesday, May 14, 2014

Perjuangan Kebangkitan Nasional di daerah Kalimantan Timur khususnya Samarinda (Part 2)

Nama portal : the Praying Hands Monument
Lokasi : Jl. Poros Mangkupalas - Palaran Samarinda.

Dibangun pada tahun 1973 oleh otoritas Adpel (Administrasi Pelayaran) Samarinda sebagai landmark pelabuhan pembantu berkode nomor 69, masyarakat setempat menyebutnya dengan sebutan Batang 69 dimana kata Batang merujuk pada konstruksi rakit tambatan kapal yang dibuat dari kayi gelondongan.

Seperti diketahui, era 70-80an DAS (Daerah Aliran Sungai) Mahakam merupakan sentra industri perkayuan terbesar di negeri ini dan pelabuhan merupakan fasilitas vital yang berfungsi sebagai terminal dan berperan penting dalam hal logistik, transportasi dan distribusi. Tak heran pada masanya pelabuhan ini terlihat lebih ramai dan sibuk dibandingkan dengan terminal angkutan darat diwilayah kota sekalipun.

Ada banyak cerita dan kenangan atas monument ini, saya hanya dapat menyebutkan beberapa seperti; monument ini oleh penduduk lokal disebut juga tugu berhala. Konon sebutan ini merupakan sindiran mayoritas warga yang beranggapan patung atau monument merupakan manifest berhala dalam konteks salah satu Agama. Tidak lama, otoritas Adpel menyikapi hal ini dengan membuat relief kaligrafi Arab bertuliskan alhamdulillah sebagai jawaban atas kritikan warga.

Di era ‘90an pelabuhan ini akhirnya ditutup, seiring dengan kolapsnya industri perkayuan. Yang tersisa hanya bangunan monument dan areal pelabuhan yang kini beralih fungsi sebagai kawasan penumpukan material bahan bangunan.

Berkomentar dengan
atau
silahkan tentukan pilihan sobat!

3 comments: