Thursday, August 7, 2014

Jembatan yang Menghiasi Kota Samarinda

Jembatan Mahakam
          
Jembatan Mahkota 1 atau kerap kita sering sebut Jembatan Mahakam yang dibangun di atas perairan Sungai Mahakam yang menghubungkan kawasan Samarinda Kota dengan kecamatan Samarinda Seberang. Jembatan ini sangat sering di lewati oleh kendaraan dari dan menuju luar Kota Samarinda. Jembatan ini dibangun pada tahun 1987 dan di resmikan oleh Presiden Soeharto, wah lumayan lama juga ya jembatan ini dibangunya.
            Dan sekarang pun jembatan ini akan ditambah lagi, tepat di samping Jembatan Mahakam ini yang bernama Jembatan Kembar, ini dia plannya …..


Jembatan Mahulu

          Jembatan ini menghubungkan antara Samarinda Kota atau tepatnya Loa Bakung dan Loa Janan Ilir, yah Jembatan Mahulu ini sama saja pengganti Jembatan Mahakam, jika Jembatan Mahakam maka kendaraan roda 4 ataupun truk-truk di alihkan ke Jembatan ini, hanya saja jembatan ini lebih jauh ketimbang Jembatan Mahakam, makanya sering macet kalau lewat Jembatan Mahakam karna kendaraan banyak yang melewati Jembatan Mahakam tersebut.

Jembatan Mahkota 2

          Sayangnya Jembatan Mahkota 2 ini belum juga kunjung selesai, padahal PON 2008 lalu harusnya Jembatan ini haruslah jadi, tetapi dikarenakan anggaran yang kurang atau entahlah malah Jembatan Mahulu yang duluan selesai. Jembatan ini menghubungkan Kota Samarinda tepatnya Sambutan dengan Kecamatan Palaran Seberang. Jembatan ini juga buat lintasan yang masih  katanya di buat jalan tol antara Kota Balikpapan – Kota Samarinda – Kota Bontang, yang masih katanya loh hehe


Jembatan Satu
          Jembatan ini berdiri di atas anak sungai Mahakam yang di namankan sungai Karang Mumus, tepatnya berada di samping Kelenteng Thien Le Kong atau dekat dengan Pelabuhan Samarinda. Jembatan ini menuju Jl. Selili atau bisa juga ke Tempat Pelelangan Ikan Samarinda.

Jembatan Sei Dama

          Jembatan ini juga berada di atas anak Sungai Mahakam yaitu Sungai Karang Mumus. Jembatan ini menuju Sambutan, Jembatan ini sering macet karna ada pasar ataupun padat rumah penduduk di kawasan Sei Dama.

Jembatan Arif Rahman Hakim

          Jembatan ini berada di atas Sungai Karang Mumus juga tepatnya di Jl. Arif Rahman Hakim.

Jembatan Kehewanan

          Nah dulu Jembatan ini dinamakan Jembatan Kayu seperti gambar diatas, serem banget kan dulu Jembatan itu, semenjak tahun 2014 ini Jembatan sudah di renovasi seperti gambar di bawah ini. Jembatan ini menghubungkan Kelurahan Sungai Pinang Luar dengan Kelurahan Sidomulyo.


Jembatan Lambung

          Jembatan ini juga hampir macet setiap pagi dikarenakan padat penduduk di Jl. Lambung itu ataupun ada pasar Rahmat.

Jembatan Baru

          Entahlah kenapa Jembatan ini dinamakan Jembatan Baru, mungkin saja Jembatan ini lebih baru ketimbang Jembatan lainnya. jembatan ini juga macet setiap sepulang kantor ataupun jam makan siang, gak tau juga kenapa Jembatan ini sering macet, masih gak ngerti juga penyebab kemacetanya. Jembatan ini menghubungkan antara Jl. Agus Salim dengan Jl. Gatot Subroto.

Thursday, July 31, 2014

Wisata Religi atau Tempat Ibadah yang Terkenal di Kota Samarinda

Masjid Islamic Center


            Masjid ini terletak di Teluk Lerong atau yang kita kenal dengan tepian, masjid ini merupakan masjid termegah dan terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Masjid Istiqlal di Jakarta.

Masjid Shiratal Mustaqiem

            Masjid ini terletak di Teluk Lerong atau yang kita kenal dengan tepian, masjid ini merupakan masjid termegah dan terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Masjid Istiqlal di Jakarta. Masjid ini mulai dibangun pada tanggal 5 Juli 2001 yang ditandai dengan penekanan tombol pemancangan tiang pertama oleh Presiden RI ke-5, Megawati Soekarno Putri. Setelah melalui proses pembangunan selama kurang lebih 7 tahun, masjid ini akhirnya diresmikan oleh Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudoyono pada tanggal 16 juni 2008.


            Secara keseluruhan, komplek Masjid Islamic Center menempati area seluas kurang lebih 8 hektar. Bangunan utama masjid ini memiliki luas sekitar 43.500 m2, sedangkan bangunan penunjangnya seluas 7.115 m­2. Bangunan utama terdiri dari beberapa bagian yaitu lantai basement seluas 10.235 m­2, lantai dasar seluas 10.270 m­2, lantai utama seluas 8.185 m­2, serta lantai mezanin (balkon) seluas 5.290 m­2.

            Masjid Islamic Center Samarinda juga dilengkapi 7 buah menara, salah satu di antaranya adalah menara utama yang tingginya mencapai 99 meter. Menara utama ini terdiri dari 15 lantai dan setiap lantai memiliki tinggi rata-rata 6 meter. Sementara 4 menara lainnya yang terletak di setiap sudut masjid masing-masing memiliki tinggi 70 meter. Adapun 2 menara lainnnya yang terletak di kedua sisi pintu gerbang masuk masjid masing-masing setinggi 57 meter.


Masjid Raya Darussalam

            Dan masjid ini pun dikatakan masjid terbesar kedua di Kalimantan Timur setelah Islamic Center yang tepatnya berada di samping Pasar Pagi. Ciri – ciri dari masjid ini dapat dilihat kalau berkunjung ke samarinda melalui Jembatan Mahakam yang memiliki kubah besar warna hijau. 1 kubah besar dan beberapa kubah kecil yang mendampingin kubah besar dan memiliki 4 buah menara.


Vihara Eka Dharma Manggala

Vihara Eka Dharma manggala  terletak di Jalan Sebulus Salam RT.30 RW.12, Samarinda. Vihara ini merupakan tempat ibadah bagi yang beragama Buddha. Vihara ini memiliki desain bangunan yang lumayan megah, tempatnya yang sejuk dan tenang. Di tempat Ibadah ini memiliki banyak aturan , seperti pada pintu masuk tempat ibadah yang berbeda untuk jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Untuk laki-laki pintu masuknya terdapat pada pintu bagian sebelah kanan dan untuk peremuan terdapat pada pintu bagian sebelah kanan. Dan untuk keluar setelah ibadah pun juga seperti itu. Tempat ibadah ini memiliki 3 lantai atau tingkat.
Di dalam vihara ini juga terdapat banyak sekali patung-patung Nabi atau Dewa mereka. Bangunan Vihara ini mengadopsi bangunan Vihara yang ada di Taiwan. Barang-barang material bangunannya pun rata-rata dikirim langsung dari Taiwan termasuk Batu Giok yang ada di Tempat Ibadah ini.


Pura Jagat Hita Karana

Lokasi Pura Jagat Hita Karana yang digunakan sebagai tempat ibadah umat Hindu.
Terletak di Jalan Sentosa. Sejarah awal rencana pembangunan 1980 oleh 20 orang dari prajurit anggota polisi angkatan 1966, selesai pembangunan Pura 1985 dan di resmikan oleh pendeta Bali 5 Oktober 1985, Pura mengalami 3 kali renovasi. Tempat Widya Sasana, struktur Pura Jagar Hita Karana ini terbagi menjadi 3 bagian, bagian atas adalah utama Mandala (untuk kegiatan agama), bagian kedua adalah Madya Mandala (sekolah, sanggar tari, dan latihan musik), dan bagian ketiga Nista Mandala (untuk tempat parkir, sekretariat, tempat hiburan, dan perpusatakaan).
Pintu masuk bagian pertama dibuat hanya untuk 1 orang yang bermaksud untuk hidup kita setelah di alam baka yang hanya berdiri sendiri.


Gereja Katolik Santa Maria

Paroki Katedral Samarinda adalah paroki yang terletak di tengah di kota Samarinda, berada dalam Keuskupan Agung Samarinda. Uskup Agung Samarinda pada liturgi Paskah dan Natal memimpin misa di Gereja Katedral Santa Maria Penolong Senantiasa di paroki ini.
Untuk kota Samarinda terdapat tiga paroki yang melayani umat, selain paroki ini juga terdapat Paroki Santo Lukas Temindung untuk melayani umat di daerah utara kota Samarinda dan Paroki Hati Kudus Yesus di Samarinda Seberang untuk melayani umat di daerah selatan kota Samarinda. Paroki Katedral Samarinda juga menaungi beberapa stasi yang terletak di sekitar kota Samarinda yang masuk ke wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara.

Kelenteng Thien Le Kong


Kelenteng Thien Ie Kong yang berada di Samarinda di Jl. Yos Sudarso sebrangan dengan pelabuhan di Samarinda dan dibangun sejak jaman penjajahan Belanda termasuk menjadi  salah satu Cagar Budaya Kaltim yang perlu dilestarikan karena telah berusia 107 tahun. Bangunan yang berdiri sejak tahun 1905 tersebut masih berdiri kokoh walaupun pernah hampir terkena  bom Jepang yang dijatuhkan untuk menghancurkan pabrik pengolahan minyak goreng yang berada dibelakang kelenteng.

Friday, July 25, 2014

Wisata Pasar Tradisional di Kota Samarinda


Nah artikel saya sebelumnya kan membicarakan pasar modern atau dikenal dengan supermarket ataupun mall, sekarang saya akan membahas tentang pasar tradisional di sekitar Kota Samarinda.

Pasar Pagi

            Pasar ini merupakan pasar tertua di Kota Samarinda, pasar ini awalnya di bangun di pinggir sungai Mahakam. Namun seiring dengan perkembangan kota, maka pasar dipindahkan agak menjauh dari tepi sungai karena tepi sungai tersebut di buat jalan untuk kendaraan.



Pasar Segiri/Segiri Grosir Samarinda (SGS)


            Nah untuk pasar ini merupakan pasar terbesar/pasar induk di Kota Samarinda. Pasar Segiri mengalami kebakaran pada tahun 2009 silam dan sedang di bangun kembali dengan konsep pasar tradisional modern atau di sebut Segiri Grosir Samarinda (SGS)


Pasar Rahmat
          Pasar tradisional yang ditengah keramaian kota di Jl. Lambung Mangkurat ini pun sudah di renovasi.


Pasar Kedondong

          Pasar ini bukan menjual buah kedondong saja tapi pasar tradisional biasanya, entahlah kenapa dinamakan pasar kedondong, tepatnya di Jl. Ulin Karang Asam, pasar ini dalam tahapan renovasi.


Pasar Kemuning
                 
Pasar ini bertempatan di keramaian penduduk dan juga kantor perusahaan tepatnya di Jl Loa Bakung atau ujung dari Kota Samarinda.


Pasar Sei Dama


          Nah kalau ke pasar tradisional yang satu ini bertempatan di padat penduduk, macetnya iya…bingung mau dimana parkirnya, pokoknya pasar ini di jalan menuju Sambutan, tepatnya di Jl. Otto Iskandardinata.

Citra Niaga

Saya hampir lupa sama tempat ini, kalau kalian berkunjung ke Samarinda jangan lupa ke tempat yang satu ini yaitu Citra Niaga pusat untuk mencari oleh - oleh khas Samarinda seperti kain, sarung samarinda dan pernak/i khas Samarinda, harga cukup relaatif murah tergantung apa yang kita beli jangan lupa di tawar loooh. Pasar ini dekat dengan Pasari Pagi dan Mall Mesra Indah mungkin bisa dibilang 1 jalur saja.

Thursday, July 24, 2014

Wisata Kuliner Favorite orang Samarinda

Memang wisata alam di Kota Samarinda kurang menarik perhatian kalian tetapi wisata kuliner makanan khas samarinda Number One of Indonesia, juaranya deh di Samarinda.

Nasi Kuning

Kenapa Nasi Kuning sebagai wisata kuliner khas Kota Samarinda. Kalian taunya orang jualan nasi kuning hanya di pagi hari sajakan buat sarapan pagi tetapi di samarinda bukan pada pagi hari saja tetapi pada malam hari ramai orang berjualan nasi kuning. Bumbu merahnya enak, nasi kuningnya pun berbeda dengan orang jualan di luar pulau Kalimantan, pokoknya kalian jangan lupa jangan sampe ketinggalan kalau berkunjung ke Kota Samarinda. Rasanya hambar kalau pergi ke Kota Samarinda tetapi tidak mencicipi Nasi Kuning ala Kota Samarinda, yuk capcus ke Kampoeng “Nasi Kuning” di Jl. Lambung Mangkurat, sepanjang jalan itu penuh dengan berjualan nasi kuning.




Soto Banjar Amado

Nah makanan yang satu ini tidak kalah pentingnya untuk di santap, Soto Banjar Amado dengan alamat lokasi di Jl. Diponegoro No. 45 menawarkan kuliner khas Kalimantan dengan harga terjangkau dan menu andalan ayam goreng, sate dan Soto Banjar yang berbahan dasar ayam kampung dengan telur ayam kampung juga dan soun yang dihidangkan dalam keadaan basah dengan rasa bumbu rempah yang sangat terasa di lidah. Menu minuman yang terkenal adalah es kopyor yang terbuat dari gula aren.




Amplang Samarinda

Nah kalau kalian pengunjung/para wisatawan berkunjung ke Kota Samarinda jangan lupa membeli oleh-oleh yang satu ini karna di Kota lain tidak terdapat amplang khas buatan samarinda yang berbahan dasar ikan asli.


BUAH ELAI
Oh ya saya hampir lupa sama buah yang satu ini namanya BUAH ELAI bukan Buah Alay loh, bentuknya menyerupai Buah Durian tetapi dari segi warna dan isinya pun apalagi rasa jauh berbeda, di daerah lain selain pulau Kalimantan tidak ada loh yang menanam buah ini mungkin cuman bisa tumbuh di kota tropis ini kali yah, hanya saja buah ini bisa membuat pengunjung atau para wisatawan ketagihan hehe Tapiiiiiii buah ini di jual pada saat musimnya saja, kalau kalian berkunjung ke Samarinda tidak pada musim Buah Elai yaaa rugi deh lain kali aja kesini lagi yuuuuk hehe