Friday, March 29, 2013

Hey


Untuk memaafkanmu, mungkin aku bisa. Tapi melupakan kesalahanmu, mungkin ga akan pernah bisa.
Untuk mempercayaimu lagi, itu ga gampang. Dan untuk mengulang semuanya dari awal, makasih. Tapi aku ga sebodoh itu memberikan kesempatan berulang kali untuk kamu yang selalu menyianyiakan ku:)
      Hey Kamu!!!! Bantu aku untuk melupakan dan berhenti mengharapkanmu jika menurutmu aku percuma dan sia-sia menunggumu selama ini. Dan teruntuk Kamu, tolong berhenti kasih aku perhatian lebih yang buat aku merasa segalanya untuk kamu kalau ternyata itu hanya sebatas harapan kosong untuk aku:’)
      Kalaupun aku sampai saat ini belum bisa melupakan kamu, itu bukan berarti aku masih menyayangi kamu. Bukan. Bukan karena itu. Melainkan karena aku terlalu sakit melupakan pengkhianatanmu.
Kamu anggap kamu dewasa? Sedewasa apakah kamu yang berpura-pura menyayangi seseorang dan menjadikannya sebagai pelampiasan dan pelarian semata mu?
Lalu bagaimana dengan aku yang bersandiwara dengan hati dan perasaanku sendiri? Aku. Yang Memanipulasi airmata ku dengan senyumanku:’)
     Pernah terlintaskah dibenakmu bagaimana sakitnya aku?
Sebelum kamu nyakitin aku. Coba bayangkan dan pikirkan lagi bagaimana sakitnya kakak/ adik cewekmu atau bahkan ibu mu saat disakitin orang lain! Ya. Tentu. Pasti. Benar. Jelas. Rasanya lebih dari perih.
     Benar. Perasaan itu butuh balasan, tapi bukan karena keterpaksaan atau kepura-puraan.
Kalaupun emang ga ada rasa sayang atau apapun, lebih baik jujur daripada harus nyakitin sebelah pihak.
Saat aku dan kamu menjadi kita, pilihannya cuma dua: Kita saling menjaga atau Kita saling dimilikin orang lain ‘nantinya’. Aku berharap, yang pertama ya:’)
     Sebelum kamu ninggalin aku seharusnya kamu pikir dulu, ga cape jalanin hubungan lama, udah ngelewatin susah seneng bareng-bareng terus ngelepasin gitu aja? Ga sakit? Ga perih? Ga takut nyesel? Ga takut karma?
     Ga ada lagi alasan untuk aku mempertahankan kamu kalau nyatanya kamu menghalalkan berbagai cara untuk kita saling pisah. Selingkuh, misalnya.
Saat kamu menomor satukan aku & mementingkan aku serta menjadikan aku pilihan terakhir untukmu, aku harap sampai kapanpun jangan pernah membagi dua, tiga, empat, atau membagi berapapun hatimu teruntuk yang lain kecuali aku.
    Terakhir. Kamu ga perlu nanya apa alasan aku menyayangimu. Yang perlu kamu tau adalah aku sayang kamu dan aku akan berusaha sebisa mungkin untuk ga akan pernah kecewain kamu. Tapi satu. Aku harap kamu pun begitu sebaliknya.
    Hey, Kamu. Iya Kamu. Teruntuk Kamu yang membaca ini semoga kamu disayangi dan dicintai oleh orang yang kamu harapkan. Allah bless us:)

Berkomentar dengan
atau
silahkan tentukan pilihan sobat!

No comments: