Saturday, March 30, 2013
Bedanya MLM dan Money Game
Friday, March 29, 2013
untuk kamu yang pernah memiliki HATI yang sama
Aku terlalu bodoh untuk tetap terus menunggu dan berharap dapat memiliki kamu lagi.
Aku pun mungkin terlalu susah untuk meninggalkan kenangan.
Tapi tidak, aku tidak sama sekali ingin tetap menunggu dan berharap ketidakpastian yang menyakitkan.
Bukan, bukan karena aku terus mengingatnya, tapi keadaanlah yang mengembalikan memori ingatanku tentang masalalu dan kenangan ku. Bagaimana tidak, aku sudah berhasil melupakan dan menghapus semua kenangan tentangnya tetapi dia hadir kembali dengan sebuah perhatian lebih yang salah ku artikan.
Ya, aku hanya sekedar benci dikasih harapan palsu dan kosong oleh orang yang dulunya pernah ku sayangi dan aku miliki.
Ingin rasanya menolak untuk jatuh cinta lagi, tetapi hati kecilku memang masih menyayanginya walaupun hanya sedikit.
Aku tau, aku sadar, dan aku mengerti bahwa kita pernah memiliki hati yang sama.
Tapi itu hanya sekedar “pernah” saja.
Aku, benar-benar tidak ingin sama sekali untuk memutar dan membahas pengalaman hati ini.
Aku hanya sekedar senang menjadikan “masalalu ku” sebagai bahasan dari karangan-karangan ku yang mereka anggap aku sama sekali susah move on dan lebih tepatnya gagal move on, ‘mungkin’.
Tidak dan bukan sama sekali karena aku ingin kembali memiliki dirinya lagi. BUKAN ITU!
Memang terasa bodoh sekali saat aku tetap terus menunggu dan berharap yang tidak pasti.
Tapi yang jelas, aku sangat teramat ingin berterimakasih kepadaNya, karena itu benar-benar mengajarkanku untuk lebih berpikir dalam mengambil keputusan menggunakan logika, bukan hati maupun perasaan.
Dan teruntuk KAMU! Hey, Kamu yang pernah memiliki hati yang sama! KITA MASIH TETAP SAMA!
Kita sudah tidak memiliki hati yang sama ‘lagi’.
Tetapi kita masih belum bisa melupakannya dan masih mengharapkannya kembali. Aneh, tapi ini sangat lucu sekali dan yang jelas ini adalah nyata. Entahlah, tapi aku tak peduli dengan hal itu.
Teruntuk KAMU, aku sangat menyayangimu sebagai teman ku. Rasanya kita tidak perlu mengungkit masalah ini lagi satu sama lain. Ingin sekali aku bersenda gurau dan bercanda tawa dengan mu seperti dulu yang sering kita lakukan bersama.
Tidak, jangan mengatakan “Mungkin kita tidak akan pernah bisa menjadi teman lagi”. Sepertinya, membuka lembaran baru tanpa mengingat dan mengungkit masalalu lagi, itu merupakan hal yang sangat menyenangkan.
Hey
Untuk mempercayaimu lagi, itu ga gampang. Dan untuk mengulang semuanya dari awal, makasih. Tapi aku ga sebodoh itu memberikan kesempatan berulang kali untuk kamu yang selalu menyianyiakan ku:)
Hey Kamu!!!! Bantu aku untuk melupakan dan berhenti mengharapkanmu jika menurutmu aku percuma dan sia-sia menunggumu selama ini. Dan teruntuk Kamu, tolong berhenti kasih aku perhatian lebih yang buat aku merasa segalanya untuk kamu kalau ternyata itu hanya sebatas harapan kosong untuk aku:’)
Kalaupun aku sampai saat ini belum bisa melupakan kamu, itu bukan berarti aku masih menyayangi kamu. Bukan. Bukan karena itu. Melainkan karena aku terlalu sakit melupakan pengkhianatanmu.
Kamu anggap kamu dewasa? Sedewasa apakah kamu yang berpura-pura menyayangi seseorang dan menjadikannya sebagai pelampiasan dan pelarian semata mu?
Lalu bagaimana dengan aku yang bersandiwara dengan hati dan perasaanku sendiri? Aku. Yang Memanipulasi airmata ku dengan senyumanku:’)
Pernah terlintaskah dibenakmu bagaimana sakitnya aku?
Sebelum kamu nyakitin aku. Coba bayangkan dan pikirkan lagi bagaimana sakitnya kakak/ adik cewekmu atau bahkan ibu mu saat disakitin orang lain! Ya. Tentu. Pasti. Benar. Jelas. Rasanya lebih dari perih.
Benar. Perasaan itu butuh balasan, tapi bukan karena keterpaksaan atau kepura-puraan.
Kalaupun emang ga ada rasa sayang atau apapun, lebih baik jujur daripada harus nyakitin sebelah pihak.
Saat aku dan kamu menjadi kita, pilihannya cuma dua: Kita saling menjaga atau Kita saling dimilikin orang lain ‘nantinya’. Aku berharap, yang pertama ya:’)
Sebelum kamu ninggalin aku seharusnya kamu pikir dulu, ga cape jalanin hubungan lama, udah ngelewatin susah seneng bareng-bareng terus ngelepasin gitu aja? Ga sakit? Ga perih? Ga takut nyesel? Ga takut karma?
Ga ada lagi alasan untuk aku mempertahankan kamu kalau nyatanya kamu menghalalkan berbagai cara untuk kita saling pisah. Selingkuh, misalnya.
Saat kamu menomor satukan aku & mementingkan aku serta menjadikan aku pilihan terakhir untukmu, aku harap sampai kapanpun jangan pernah membagi dua, tiga, empat, atau membagi berapapun hatimu teruntuk yang lain kecuali aku.
Terakhir. Kamu ga perlu nanya apa alasan aku menyayangimu. Yang perlu kamu tau adalah aku sayang kamu dan aku akan berusaha sebisa mungkin untuk ga akan pernah kecewain kamu. Tapi satu. Aku harap kamu pun begitu sebaliknya.
buat kamu yang sudah pernah nyakitin
Kata Hati
Yang aku kira senyuman, ternyata topeng keterpurukan.
Yang aku kira selamanya, ternyata sementara & sesaat.
Yang aku kira care, ternyata fake.
Aku yang bodoh menyayangimu atau kamu yang terlalu bodoh menyianyiakan & melewatkanku?
Entah aku yang bodoh atau aku yang terlalu sayang?
Namun disaat kamu tega mengecewakanku berulang lagi, akupun masih tetap mampu memberikanmu maaf & kesempatan yang nyatanya kamu sia-siakan:’)
Senyumanku tak selamanya mengartikan bahwa aku tegar, hanya saja kamu perlu menghargai senyum ku disaat aku malu untuk terus menangisimu:’)
Tak perlu kamu membuat ku senyum & bahagia kalau pada akhirnya hanya luka & perih yang ku rasa.
Saat aku t’lah sembuh dari luka & rasa sakit hati ini, haruskah aku mengobati ulang luka lama yang tergores kembali?
Saat aku t’lah mampu mempercayai setelah berulang kali dikhianati & dikecewakan, harus aku membukakan & memberikan kesempatan yang kesekian kalinya ‘lagi’?
Saat aku t’lah terbiasa tanpa dia, haruskah aku mengulang semuanya dari awal?
Saat aku t’lah sanggup melupakan & berhenti menyayanginya, haruskah aku luluh ‘lagi’ dengan resiko akan dikecewakannya lagi? Disakitinya lagi? Dikhianatinya lagi? Dibohonginya lagi? Dan disia-siakannya lagi?
Sebisa mungkin aku tak ingin berjalan & melangkah mundur.
Tak ingin mengulangnya kembali dari awal seperti semula.
Tak ingin lagi terlalu menyayangi & mempercayai kalau harus berujung kecewa.
Aku tau & sadar, bahwa t’lah ada rencana Indah dibalik keterpurukan saat ini yang t’lah kau siapkan untuk ku, Tuhan:’)
Terimakasih ku ucapkan padamu, Tuhan… Dari rasa sakitnya, kecewanya, perihnya & terpuruknya aku, masih ada kesempatan darimu untuk aku merasakan kasih sayang yang lain. Dari Mereka; Yang menyayangiku, yang kini sempat & hampir terabaikan.
Thursday, March 28, 2013
First Posting ~
Akhirnyaaaaaa.... sekian lama vakum dari nge-blogging karna ada kesalahan teknis pada blog saya yang lama , gk tau tiba-tiba aja gak bisa di buka , apa salah pake domain co.cc yak ?! knp yoook ????
rasanyaaa kangeen bangetttt ngepost di bloggerr ini ..... fungsi blog saya ini campurrr sari deh , ada isi curahan hati , ada juga buangan hati *loh , ada juga iseng2 copypaste tutorial di googling hehe *maaf deh maklum kurang kreatif hahaha , cukup sekian deh nge-post pertama kali di blog baru saya ini , saya ucapakan welcome wae dah .....:)))))